absurd – abstrak – but it’s my life

Lama sekali saya tidak menulis di blog ini.. Banyak sekali debunya.. Fuuhh.. Fuuhh.. *gosokgosok *lap-lap 😀
Anyway, tak sepenuhnya saya berhenti menulis.. Dalam sebulan ini saya bermigrasi ke buku diary.. Terlihat kuno memang, tapi menulis di buku diary lebih simple ketimbang di blog (ini menurut saya)..

Hari ini saya pulang terlambat dari kantor, well bukan karena sedang banyak pekerjaan tetapi mengobrol dengan seorang kawan. Awalnya saya memintanya untuk ‘menteken’ suatu dokumen hasil ‘rekayasa sipil’ sebutan bagi dokumen2 tersebut. Lalu dengan tegas ia menolak, bahwa sebaiknya orang lain saja yang melakukan itu. Sebagai info saja, di dunia teknik sipil terutama di bagian administrasi, hal seperti reka-merekayasa sudah hal biasa dilakukan. Hal ini berlaku bagi semua jenis pekerjaan seperti perencanaan, fisik, dan pengawasan. Tak terkecuali d tempat saya bekerja. Awalnya saya sangat terkejut dengan pekerjaan ini, tapi lama kelamaan sudah terbiasa dan tak ada timbul rasa was-was.

Dari hasil diskusi, saya mendapatkan banyaaaakkk sekali pencerahan. Salah satunya tentang hati (tapi bukan dilihat pada sisi romantis yak,hoho). Hati adalah alarm dini dalam tubuh kita yang mengontrol kejadian dalam hidup. Jika timbul saja sedikit rasa was-was, maka hal yang kita kerjakan itu pasti ada sesuatu yang salah. Namun, jika alarm-alarm tersebut selalu kita abaikan, lama kelamaan ia tak akan membunyikan peringatannya itu. Jika hal itu terjadi, menandakan bahwa hati kita sudah mati.. Naudzubillahimindzalik. Kesalahan-kesalahan yang terus dilakukan lama kelamaan akan menjadi kebenaran. Dan melakukan atau hanya melihat kemudharatan tanpa melakukan apapun, itu ibarat kematian diri. Benar bukan? Namun itulah yang saya lakukan. Saya merasa masih banyak belum paham, saya merasa diri yang paling lemah, dan saya merasa mengalami degradasi keyakinan terhadap kemampuan diri.

Dan agar tak semakin absurd, dari hasil diskusi kecil kami saya mengambil kesimpulan untuk menyudahi ini. Dan mencari pekerjaan lain yang tak mendatangkan kemudharatan bagi saya insyaallah, wallahu’alam bi showab. (sedikit curcol dan migrasi buku diary 😛 )

Samarinda, 29 September 2013